______ Let's ______

TRAVEL. DIVE. EAT. FLY. WRITE. 

_________ Because Everything is Awesome _________

 

 

 

November 9, 2014

8 Days in China : Xi'an, Kota pemberhentian terakhir di jalur sutra


Xi'an adalah titik nol dari perjalanan kami. Setelah perjalanan panjang ribuan kilometer, pada akhirnya kami harus kembali ke kota ini. Xi'an adalah titik nol dari perjalanan para pedagang jalur sutra. Mereka mengembara berjalan kaki dan berkuda menyusuri kota-kota yang sempat kami lewati lalu kembali pulang ke Xi'an.

Seri lengkap tentang perjalanan lainnya di China bisa di lihat di tautan berikut
[1 November 2014]
Selamat datang kembali di Xi'an
Kami menginap di Green Forest hostel. lokasinya tak jauh dari West railway station tempat kami turun dari kereta tadi. Hostel ini merupakan tempat menginap yang paling layak selama perjalanan. Banyak sekali turis asing yang menginap disana dan harganya pun tak mahal hanya sekitar 45 CNY untuk satu malam. Suasananya asik dan bersih tentunya. Kami tidak mau terlena dengan kenyamanan hostel ini. Tepat jam 12 siang kami berangkat untuk mencari makan dan lanjut mengunjungi terracotta museum. Cara kami memilih makanan cukup unik yaitu tinggal asal tunjuk karena semua tulisannya mandarin semua! haha berharap makanan yang datang sesuai dengan harapan.

Transportasi menuju Terracotta museum
Transportasi termurah yang bisa digunakan untuk menuju Terracota museum ini adalah bis. Bis tujuan terracota sangat banyak di West railway station jadi jangan khawatir kehabisan tiket. Cari saja bis yang ada tulisan terracota atau gambar terracota. Biasanya tak sampai 1 jam ada keberangkatan. Perjalanan sekitar 1 jam dan harganya pun cukup murah yaitu 3 CNY saja.

Berkeliling di areal Terracotta museum
Tiket masuk Terracota museum adalah 150 CNY, seperti biasa tiket yang mahal. Bagi yang memerlukan jasa pemandu, bisa menyewa di tempat. Begitu kami tiba di pintu masuk beberapa pemandu mendekati kami. bahasa inggris mereka sangat bagus sayangnya harganya cukup mahal. Situs ini sangat terkenal di dunia dengan ribuan patung terracotta.

Dia adalah Qin Shu Huang, seorang penguasa pertama di China, yang menjadi alasan kenapa ribuan pasukan terracotta ini. Terracotta ini dibuat pada tahun 210 -209 sebelum masehi untuk melindungi sang raja di kehidupannya setelah mati. Diperkirakan diperlukana hingga 700.000 pekerja untuk menyelesaikan proyek ini.

Pertama kali ditemukan oleh seorang pertani pada tahun 1974 dan hingga saat ini penggalian situs ini masih terus berlanjut oleh para arkeolog. Penggalian dilakukan secara berhati-hati agar patung-patung yang ditemukan tidak rusak. Hingga saat ini sudah lebih dari 9000 patung ditemukan. Patung tersebut terbagi menjadi beberapa bentuk seperti tentara, pemanah, kuda dan kereta kuda.

Terdapat 3 daerah penggalian (seringkali disebut "pit") dan beberapa gedung eksibisi indoor yang bisa dinikmati.

  • Pit 1 merupakan areal penggalian yang paling besar diantara kedua pit yang lain. Terdapat lebih dari 2000 patung terpajang di ruangan yang besarnya seperti hangar pesawat terbang. Jika dilihat posisi mereka seperti sedang hendak berperang demi menjaga raja mereka. Yang paling unik dari patung-patung ini adalah ekspresi wajah mereka tidak ada yang sama. Begitupula kontur tubuh baik tinggi ataupun lebar. Hal ini seakan-akan setiap patung menggambarkan jati diri orang yang berbeda-beda. Tidak salah memang situs ini mampu masuk ke situs warisan dunia UNESCO.


  • Pit 2 merepresentasikan susunan perang lengkap dengan kereta perangnya. 
  • Pit 3 merepresentasikan pos komando hanya saja beberapa patung ditemukan sudah rusak seperti beberapa bagian tubuh yang hilang. 

Tidak hanya patung-patung yang terbuat dari batu saja, ternyata ditemukan juga patung-patung yang terbuat dari tembaga. Patung-patung tembaga ini bisa di lihat di gedung eksibisi. saya menemukan fakta lain yang menarik yaitu ternyata awalnya patung-patung yang saat ini terlihat berwarna abu-abu, sebenarnya memilki warna. Para arkeolog menemukan hal ini dengan menggunakan teknologi. Di gedung eksibis ini tak hanya menampilkan sejarah tentang terracotta tapi juga sejarah peradaban manusia lainnya baik di Asia ataupun luar Asia.

Xi'an, one of the greatest ancient capital of China
Selesai berjalan-jalan di Terracotta, kami pun kembali menggunakan bis yang sama ke Xi'an. Xi'an

Transportasi di Xi'an
Transportasi di Xi'an sudah modern, moda transportasi umum disini berupa MRT dan bis. Terdapat 2 jalur MRT disini yang menghubungkan daerah timur, barat, utara, selatan dan rencananya akan ditambah 3-4 jalur lagi. Perbedaan MRT disini adalah untuk masuk ke area stasiunnya tas harus di x-ray dulu....dimana-mana selalu ada x-ray. Botol air biasanya dicheck lebih mendetail. Di dalam kereta boleh makan dan minum. Sudah ada kartu MRT yang bisa digunakan untuk menggunakan MRT dan bis. Satu hal yang kurang saya suka dari transportasi di sini adalah sangat padat. Untuk kami yang tidak mempunyai kartu, diharuskan untuk mengantri untuk membeli tiket.

Xi'an juga merupakan kota utama yang menghubungkan kota kota besar di China. Terdapat banyak kereta yang menghubungkan China bagian timur, selatan dan bahkan akses menuju jalur sutra diawali dari kota ini. Kereta super cepat seperti Shinkansen di Jepang ternyata sudah ada di China. Kereta ini menghubungkan antar Xi'an dan Beijing. Kecepatan kereta ini bisa mencapai 400 km/jam.

Bell tower dan Drum Tower
Perjalanan kami menuju Bell tower cukup lancar dengan menggunakan Bis harganya 1-2 CNY.  Ini adalah landmark utama di Xi'an. Sebenarnya beberapa kota di China pun memilki Bell tower atau drum tower juga seperti contohnya di Zhangye namun di Xi'an penampakannya lebih megah dan katanya terbesar di China.

Bell tower sebenarnya sebuah bangunan menunjukkan titik tengah dari sebuah kota di zaman kuno Menara ini dibuat saat kepemimpinan Zhu  Yuanzhang pada 1384. Dahulunya Bell tower digunakan sebagai bentuk dominasi kepada kota-kota sekitar dan sebagai pemberitahuan dini ketika terjadi penyerangan oleh musuh.

Drum tower memiliki fungsi yang sama dengan Bell tower yaitu sebagai
Muslim District
Dari Bell tower, untuk menuju Drum tower cukup jalan saja karena dekat. Begitu pula jarak Drum tower ke Muslim District udah tinggal merangkak. Muslim District itu ibarat surga. Makanan ada dimana-mana! Malam ini kalap sudah buat makan mulai dari daging kambing sampai sup super pedassss!!

2 comments: